Senin, 08 Juni 2015

 6/08/2015 09:49:00 AM         No comments

Orang mengatakan waktu dapat menyembuhkan semua luka. Hal itu ternyata ada benarnya. Riset terbaru dari University of California, Berkeley, mengindikasikan bahwa lamanya waktu bermimpi ketika tidur dapat mengatasi penderitaan yang menyakitkan.

Peneliti UC Berkeley menemukan bahwa selama fase mimpi dalam tidur atau tidur Rapid Eye Movement (REM), yaitu ketika bola mata bergerak cepat saat tidur, zat kimia stres dipadamkan dan otak memproses pengalaman emosional dan mengikis memori yang menyakitkan.

Temuan ini menawarkan sebuah penjelasan yang menarik soal mengapa orang yang menderita kelainan stres pasca-kejadian traumatis, seperti veteran perang, menemui kesulitan untuk pulih dari pengalaman yang membuatnya tertekan dan berulang kali dihantui mimpi buruk. Penelitian ini juga menawarkan jawaban "Mengapa Kita Bermimpi".

Tahap mimpi tidur berdasarkan komposisi neurokimianya yang unik, memberikan semacam terapi sepanjang malam, sejenis balsam menenangkan yang membuang semua hal yang tajam dari pengalaman emosional pada hari sebelumnya.

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"

0 komentar:

Posting Komentar

Quote of The Day

Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma-which is living with the result of other people’s thinking. Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition.” -Steve Jobs-

Popular Posts

Categories

Rainbow of Life. Diberdayakan oleh Blogger.