Minggu, 14 Juni 2015

Teng.. Teeeeeeeeng.. Teeeeeennng..
Lonceng berbunyi tandanya makan siang nih
Hmmm.. berbicara mengenai makan siang kira-kira kaitannya dengan rasa kantuk apa ya??? #berpikir

Makan siang adalah waktu yang ditunggu-tunggu setelah beraktivitas. Nah, biasanya setelah makan siang adalah jam yang susah untuk kita berusaha menahan kantuk. Walaupun pada waktu malam hari kita sudah cukup tidur, tetap saja kita merasa mengantuk. Ada dua hal yang menyebabkan kita merasa ingin tidur siang, diantaranya adalah sebagai berikut. 

L-TRYPTOPHAN
L-Tryptophan adalah asam amino yang menjadi bahan dasar terbentuknya niacin (vitamin B). Niacin dipakai untuk membuat serotonin, yaitu zat penghantar sinyal di otak yang dapat menimbulkan perasaan nyaman dan menyebabkan kita jatuh tertidur.

Makanan yang kaya karbihidrat seperti nasi, akan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, yang akan menyimpan makanan dalam tubuh. Beberapa asam amino yang terkandung di dalam darah bersama-sama dengan L-Tryptophan akan masuk ke dalam sel otot. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan pada konsentrasi relatif L-Tryptophan dalam darah dan serotonin yang terbentuk membuat kita mengantuk.

PROSES PENCERNAAN MAKANAN 
Tubuh akan mengirimkan darah ke sistem pencernaan karena proses pencernaan membutuhkan energi yang cukup besar, apalagi kalau makanan yang perlu dicerna mengandung banyak lemak. Energi yang diperlukan juga akan semakin bertambah besar seiring dengan semakin banyaknya makanan yang kita konsumsi. Pada saat itu, sistem saraf juga menyumbangkan sebagian stok darahnya dan sebagai akibatnya sistem saraf akan mengalami kekurangan oksigen untuk sementara. Menurunnya efektivitas kerja saraf pada saat sistem pencernaan bekerja inilah yang juga membuat kita ingin tidur siang.

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"




Tidur selama setengah jam dengan lelap pada siang hari dapat memberikan kesegaran kembali setelah bangun dengan nilai yang setara dengan tidur selama satu jam dengan lelap pada malam harinya. Tetapi apabila lebih dari setengah jam (satu jam atau lebih), kita akan merasa kelelahan.

Secara alami, proses metabolisme tubuh pada siang hari berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan malam hari. Hal ini disebabkan oleh aktivitas pada siang hari membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan pada malam hari. Saat kita tidur terjadi penurunan percepatan metabolisme tubuh dikarenakan tubuh dalam keadaan beristirahat. Selama setengah jam pertama kita tidur pada siang hari, percepatan penurunan metabolisme tubuh belum seberapa, sehingga efek segar terasa di saat kita bangun.

Namun apabila kita tidur sampai satu jam atau lebih pada siang hari, tubuh akan mengalami percepatan penurunan metabolisme yang lebih tajam karena tubuh beranggapan bahwa kita sudah tidak akan beraktivitas lagi. Pada saat kita bangun kita menjadi merasa sangat lelah. Hal ini disebabkan jumlah energi yang dihasilkan metabolisme tubuh lebih sedikit karena mengalami penurunan percepatan, sedangkan kebutuhannya lebih banyak.

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"

Senin, 08 Juni 2015


Orang mengatakan waktu dapat menyembuhkan semua luka. Hal itu ternyata ada benarnya. Riset terbaru dari University of California, Berkeley, mengindikasikan bahwa lamanya waktu bermimpi ketika tidur dapat mengatasi penderitaan yang menyakitkan.

Peneliti UC Berkeley menemukan bahwa selama fase mimpi dalam tidur atau tidur Rapid Eye Movement (REM), yaitu ketika bola mata bergerak cepat saat tidur, zat kimia stres dipadamkan dan otak memproses pengalaman emosional dan mengikis memori yang menyakitkan.

Temuan ini menawarkan sebuah penjelasan yang menarik soal mengapa orang yang menderita kelainan stres pasca-kejadian traumatis, seperti veteran perang, menemui kesulitan untuk pulih dari pengalaman yang membuatnya tertekan dan berulang kali dihantui mimpi buruk. Penelitian ini juga menawarkan jawaban "Mengapa Kita Bermimpi".

Tahap mimpi tidur berdasarkan komposisi neurokimianya yang unik, memberikan semacam terapi sepanjang malam, sejenis balsam menenangkan yang membuang semua hal yang tajam dari pengalaman emosional pada hari sebelumnya.

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"


Sebagian orang mungkin pernah mengigau (berbicara selagi tidur). Dalam istilah medis, mengigau dikenal sebagai somniloquy. Mengigau dapat terjadi pada fase tidur REM (fase tidur dimana kita biasa bermimpi) maupun fase tidur non-REM.

Mengigau terjadi karena pengaktifan sesaat mulut dan pita suara yang biasanya berada dalam keadaan tidak aktif ketika sedang tidur, sehingga kata-kata yang diucapkan oleh seseorang dalam mimpinya secara tidak sengaja ikut dituturkan dengan suara keras dan kebanyakan hanya berbicara dalam waktu yang singkat selama satu atau dua detik saja.

Mengigau juga dapat terjadi ketika seseorang menjadi setengah sadar ketika peralihan dari tahap tidur satu ke tahap tidur yang lain. Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari separuh anak-anak pernah mengalami berbicara dalam tidur, lalu perilaku ini semakin berkurang seiring bertambahnya usia.

Mengigau yang kronis sampai masa dewasa dapat dianggap sebagai gangguan tidur, dan mungkin akibat dari stres dan faktor lainnya. Jenis lain dari parasomnia, seperti tidur sambil berjalan dan gigi yang bergemeletuk, mengikuti pola yang sama dengan dijumpai pada mengigau ini

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"

Matahari telah terbenam, berganti dengan bulan. Tandanya malam telah tiba. Nah, waktunya untuk tidur nih.

Eiiiitss.. tapi tunggu dulu, kayanya aku mau menulis dulu deh.. heheeehee
Well, kali ini masih membahas tentang TIDUR nih sobat..

Seperti yang kita ketahui, aktivitas pada malam hari lebih banyak digunakan untuk beristirahat. Hal ini berguna untuk memulihkan kebugaran tubuh. Sebelum menjelang tidur biasanya ditandai dengan rasa kantuk.
Mengapa kita lebih mengantuk saat malam hari?
Mengapa di daerah yang belum ada listriknya penduduknya cenderung tidur lebih cepat?
Nah, ada yang tau tidak apa penyebabnya
#ayo ayo siapa yang tau.. kalo udah tau jangan malu-malu dong beri tau alasannya.. heheeheee

Penasaran kan penyebabnya apa..
Yuuuuk.. kita simak dulu penjelasannya..

Bila malam semakin larut, kita akan lebih merasakan kantuk. Hal ini disebabkan hormon melatonin yang dihasilkan semakin meningkat serta turunnya suhu tubuh dan tekanan darah dalam tubuh. Otak akan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon melatonin saat hari sudah gelap. Selanjutnya melatonin akan memerintah tubuh untuk beristirahat. 

Namun dengan kehadiran lampu listrik yang membuat suasana malam hari menjadi terang menghambat dikeluarkannya hormon melatonin, sehingga saat ini jam tidur manusia lebih larut malam daripada sebelumnya. Tubuh kita pun mudah beradaptasi. Contohnya adalah pekerja yang bekerja pada malam hari, tubuh akan beradaptasi dalam mengeluarkan hormon melatonin, sehingga mereka akan tetap terjaga walaupun hari sudah gelap.

Dikutip dari Kisah 1001 Fakta Sain


Minggu, 07 Juni 2015

Haiiii sobat
Sudah lama ya tak jumpa
Akhirnya, punya kesempatan juga buat nulis lagi... heheeee
Hmm.. kali ini pembahasannya masih seputar fakta sains tidur, yaitu hormon saat tidur.

Seperti yang diketahui, tidur yang cukup yaitu rata-rata 8 jam per hari dapat memulihkan kebugaran tubuh kembali. Tubuh membutuhkan tidur agar dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Perbaikan sel ini dipicu oleh hormon yang bernama Human Growth Hormone (HGH).

Sebagian dari kita kadang kala mengalami kesulitan dalam tidur. Sulit tidur membuat tubuh menjadi kurang fit. Ternyata kesulitan dalam tidur dipengaruhi oleh makanan yang kita makan sebelum tidur. Misalnya, jika kita mengkonsumsi makanan yang terlalu asin dapat membuat tubuh dehidrasi, sehingga dapat mengalami retensi air yang menyebabkan hipertensi ringan. Hal ini berakibat proses perbaikan sel terganggu dan tidur kita terganggu.

Sama halnya jika kita mengkonsumsi makanan yang terlalu manis dapat membuat kita sulit tidur karena otak akan memerintahkan untuk mengeluarkan hormon insulin. Oleh karena kadar gula dalam tubuh rendah, otak akan memerintahkan untuk mengeluarkan hormon kortisol yang memecah lemak menjadi gula. Efek samping dari hormon kortisol adalah dapat memicu stres, sehingga waktu tidur kita akan terganggu karena rasa stres yang ada. Nah, ternyata mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna itu penting ya sobat. Tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, tetapi juga terhadap tidur kita.

MENGAPA KITA MAMPU MENAHAN BUANG AIR KECIL SAAT TIDUR?

Oya sobat, selain mengenai pembahasan di atas ternyata menahan buang air kecil saat tidur juga dipengaruhi oleh hormon lho. 
Ada yang tau hormon apa yang mempengaruhinya???
#ayo ayo siapa yang tau acungkan jempol kaki... heheeheee

Nah, ternyata saat tidur tubuh kita memproduksi hormon vasopressin. Hormon ini berfungsi untuk menghambat pengeluaran urine, sehingga kita bisa tidur tanpa merasa terganggu harus ke kamar kecil.



Quote of The Day

Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma-which is living with the result of other people’s thinking. Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition.” -Steve Jobs-

Popular Posts

Categories

Rainbow of Life. Diberdayakan oleh Blogger.