Jumat, 04 Desember 2015

Hai sobat

Kali ini saya akan membahas materi matematika tentang kesebangunan
Pastinya kalian sering mendengar kata “SEBANGUN”
Ada yang tau sebangun itu apa???

Hayo.. hayoo..
Kalo ada yang tau.. acungkan jempol kaki tinggi-tinggi ya.. hihihiiii (^o^)

Coba saya pantau dulu ya.. #memantau ke sekeliling #patroli matematika
Nah lho.. Ternyata ada juga yang belum tau ya..
Penasaran kan “SEBANGUN” itu apa..

Yuk kita simak penjelasannya..


Home : The Math Maniac

Kamis, 03 Desember 2015

Hai sobat
Jumpa lagi dengan saya ^^

Tidak biasanya memposting secara berturut-turut.. heheeheee
#kegiatan tertunda #rutin memposting #happy writing
Tapi sungguh bahagia bisa mempostingnya
Tersadar telah menulis materi ini sambil diiringi alunan musik rintikan hujan
#beautiful song #tenang #bersyukur

Nah, materi matematika yang akan dibahas selanjutnya, yaitu tentang Relasi dan Fungsi
Ada yang tau perbedaan relasi dan fungsi itu apa???

Hayo.. hayoo..
Ada yang tau ???
Penasaran kan “RELASI DAN FUNGSI” itu apa..

Yuk kita simak penjelasannya..



Home : The Math Maniac
Hai sobat..
Assalamu’alaikum wr. wb. ^^

Sudah lama ya tidak berjumpa..
Kali ini saya akan membahas materi yang berbeda..
Materi yang akan saya bahas mengenai materi pelajaran matematika..

Huuummm..
Pelajaran yang tidak terlalu digemari kebanyakan orang..
Tapi setidaknya dengan postingan ini bisa membantu sobat semua untuk memahami matematika..

Nah, ini beberapa materi yang akan diposting :
1) Kesebangunan
2) Relasi dan Fungsi
3) Persamaan Linier Dua Variabel

Yuk merapat ke sini..
Kemudian pilih deh materi yang kalian cari..
Mari kita mencoba belajar memahami secara perlahan materinya ya sobat..

Selamat belajar sobat ^^
SEMANGAT (^o^)


Minggu, 14 Juni 2015

Teng.. Teeeeeeeeng.. Teeeeeennng..
Lonceng berbunyi tandanya makan siang nih
Hmmm.. berbicara mengenai makan siang kira-kira kaitannya dengan rasa kantuk apa ya??? #berpikir

Makan siang adalah waktu yang ditunggu-tunggu setelah beraktivitas. Nah, biasanya setelah makan siang adalah jam yang susah untuk kita berusaha menahan kantuk. Walaupun pada waktu malam hari kita sudah cukup tidur, tetap saja kita merasa mengantuk. Ada dua hal yang menyebabkan kita merasa ingin tidur siang, diantaranya adalah sebagai berikut. 

L-TRYPTOPHAN
L-Tryptophan adalah asam amino yang menjadi bahan dasar terbentuknya niacin (vitamin B). Niacin dipakai untuk membuat serotonin, yaitu zat penghantar sinyal di otak yang dapat menimbulkan perasaan nyaman dan menyebabkan kita jatuh tertidur.

Makanan yang kaya karbihidrat seperti nasi, akan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, yang akan menyimpan makanan dalam tubuh. Beberapa asam amino yang terkandung di dalam darah bersama-sama dengan L-Tryptophan akan masuk ke dalam sel otot. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan pada konsentrasi relatif L-Tryptophan dalam darah dan serotonin yang terbentuk membuat kita mengantuk.

PROSES PENCERNAAN MAKANAN 
Tubuh akan mengirimkan darah ke sistem pencernaan karena proses pencernaan membutuhkan energi yang cukup besar, apalagi kalau makanan yang perlu dicerna mengandung banyak lemak. Energi yang diperlukan juga akan semakin bertambah besar seiring dengan semakin banyaknya makanan yang kita konsumsi. Pada saat itu, sistem saraf juga menyumbangkan sebagian stok darahnya dan sebagai akibatnya sistem saraf akan mengalami kekurangan oksigen untuk sementara. Menurunnya efektivitas kerja saraf pada saat sistem pencernaan bekerja inilah yang juga membuat kita ingin tidur siang.

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"




Tidur selama setengah jam dengan lelap pada siang hari dapat memberikan kesegaran kembali setelah bangun dengan nilai yang setara dengan tidur selama satu jam dengan lelap pada malam harinya. Tetapi apabila lebih dari setengah jam (satu jam atau lebih), kita akan merasa kelelahan.

Secara alami, proses metabolisme tubuh pada siang hari berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan malam hari. Hal ini disebabkan oleh aktivitas pada siang hari membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan pada malam hari. Saat kita tidur terjadi penurunan percepatan metabolisme tubuh dikarenakan tubuh dalam keadaan beristirahat. Selama setengah jam pertama kita tidur pada siang hari, percepatan penurunan metabolisme tubuh belum seberapa, sehingga efek segar terasa di saat kita bangun.

Namun apabila kita tidur sampai satu jam atau lebih pada siang hari, tubuh akan mengalami percepatan penurunan metabolisme yang lebih tajam karena tubuh beranggapan bahwa kita sudah tidak akan beraktivitas lagi. Pada saat kita bangun kita menjadi merasa sangat lelah. Hal ini disebabkan jumlah energi yang dihasilkan metabolisme tubuh lebih sedikit karena mengalami penurunan percepatan, sedangkan kebutuhannya lebih banyak.

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"

Senin, 08 Juni 2015


Orang mengatakan waktu dapat menyembuhkan semua luka. Hal itu ternyata ada benarnya. Riset terbaru dari University of California, Berkeley, mengindikasikan bahwa lamanya waktu bermimpi ketika tidur dapat mengatasi penderitaan yang menyakitkan.

Peneliti UC Berkeley menemukan bahwa selama fase mimpi dalam tidur atau tidur Rapid Eye Movement (REM), yaitu ketika bola mata bergerak cepat saat tidur, zat kimia stres dipadamkan dan otak memproses pengalaman emosional dan mengikis memori yang menyakitkan.

Temuan ini menawarkan sebuah penjelasan yang menarik soal mengapa orang yang menderita kelainan stres pasca-kejadian traumatis, seperti veteran perang, menemui kesulitan untuk pulih dari pengalaman yang membuatnya tertekan dan berulang kali dihantui mimpi buruk. Penelitian ini juga menawarkan jawaban "Mengapa Kita Bermimpi".

Tahap mimpi tidur berdasarkan komposisi neurokimianya yang unik, memberikan semacam terapi sepanjang malam, sejenis balsam menenangkan yang membuang semua hal yang tajam dari pengalaman emosional pada hari sebelumnya.

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"


Sebagian orang mungkin pernah mengigau (berbicara selagi tidur). Dalam istilah medis, mengigau dikenal sebagai somniloquy. Mengigau dapat terjadi pada fase tidur REM (fase tidur dimana kita biasa bermimpi) maupun fase tidur non-REM.

Mengigau terjadi karena pengaktifan sesaat mulut dan pita suara yang biasanya berada dalam keadaan tidak aktif ketika sedang tidur, sehingga kata-kata yang diucapkan oleh seseorang dalam mimpinya secara tidak sengaja ikut dituturkan dengan suara keras dan kebanyakan hanya berbicara dalam waktu yang singkat selama satu atau dua detik saja.

Mengigau juga dapat terjadi ketika seseorang menjadi setengah sadar ketika peralihan dari tahap tidur satu ke tahap tidur yang lain. Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari separuh anak-anak pernah mengalami berbicara dalam tidur, lalu perilaku ini semakin berkurang seiring bertambahnya usia.

Mengigau yang kronis sampai masa dewasa dapat dianggap sebagai gangguan tidur, dan mungkin akibat dari stres dan faktor lainnya. Jenis lain dari parasomnia, seperti tidur sambil berjalan dan gigi yang bergemeletuk, mengikuti pola yang sama dengan dijumpai pada mengigau ini

Dikutip dari "Kisah 1001 Fakta Sains"

Matahari telah terbenam, berganti dengan bulan. Tandanya malam telah tiba. Nah, waktunya untuk tidur nih.

Eiiiitss.. tapi tunggu dulu, kayanya aku mau menulis dulu deh.. heheeehee
Well, kali ini masih membahas tentang TIDUR nih sobat..

Seperti yang kita ketahui, aktivitas pada malam hari lebih banyak digunakan untuk beristirahat. Hal ini berguna untuk memulihkan kebugaran tubuh. Sebelum menjelang tidur biasanya ditandai dengan rasa kantuk.
Mengapa kita lebih mengantuk saat malam hari?
Mengapa di daerah yang belum ada listriknya penduduknya cenderung tidur lebih cepat?
Nah, ada yang tau tidak apa penyebabnya
#ayo ayo siapa yang tau.. kalo udah tau jangan malu-malu dong beri tau alasannya.. heheeheee

Penasaran kan penyebabnya apa..
Yuuuuk.. kita simak dulu penjelasannya..

Bila malam semakin larut, kita akan lebih merasakan kantuk. Hal ini disebabkan hormon melatonin yang dihasilkan semakin meningkat serta turunnya suhu tubuh dan tekanan darah dalam tubuh. Otak akan memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon melatonin saat hari sudah gelap. Selanjutnya melatonin akan memerintah tubuh untuk beristirahat. 

Namun dengan kehadiran lampu listrik yang membuat suasana malam hari menjadi terang menghambat dikeluarkannya hormon melatonin, sehingga saat ini jam tidur manusia lebih larut malam daripada sebelumnya. Tubuh kita pun mudah beradaptasi. Contohnya adalah pekerja yang bekerja pada malam hari, tubuh akan beradaptasi dalam mengeluarkan hormon melatonin, sehingga mereka akan tetap terjaga walaupun hari sudah gelap.

Dikutip dari Kisah 1001 Fakta Sain


Minggu, 07 Juni 2015

Haiiii sobat
Sudah lama ya tak jumpa
Akhirnya, punya kesempatan juga buat nulis lagi... heheeee
Hmm.. kali ini pembahasannya masih seputar fakta sains tidur, yaitu hormon saat tidur.

Seperti yang diketahui, tidur yang cukup yaitu rata-rata 8 jam per hari dapat memulihkan kebugaran tubuh kembali. Tubuh membutuhkan tidur agar dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Perbaikan sel ini dipicu oleh hormon yang bernama Human Growth Hormone (HGH).

Sebagian dari kita kadang kala mengalami kesulitan dalam tidur. Sulit tidur membuat tubuh menjadi kurang fit. Ternyata kesulitan dalam tidur dipengaruhi oleh makanan yang kita makan sebelum tidur. Misalnya, jika kita mengkonsumsi makanan yang terlalu asin dapat membuat tubuh dehidrasi, sehingga dapat mengalami retensi air yang menyebabkan hipertensi ringan. Hal ini berakibat proses perbaikan sel terganggu dan tidur kita terganggu.

Sama halnya jika kita mengkonsumsi makanan yang terlalu manis dapat membuat kita sulit tidur karena otak akan memerintahkan untuk mengeluarkan hormon insulin. Oleh karena kadar gula dalam tubuh rendah, otak akan memerintahkan untuk mengeluarkan hormon kortisol yang memecah lemak menjadi gula. Efek samping dari hormon kortisol adalah dapat memicu stres, sehingga waktu tidur kita akan terganggu karena rasa stres yang ada. Nah, ternyata mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna itu penting ya sobat. Tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, tetapi juga terhadap tidur kita.

MENGAPA KITA MAMPU MENAHAN BUANG AIR KECIL SAAT TIDUR?

Oya sobat, selain mengenai pembahasan di atas ternyata menahan buang air kecil saat tidur juga dipengaruhi oleh hormon lho. 
Ada yang tau hormon apa yang mempengaruhinya???
#ayo ayo siapa yang tau acungkan jempol kaki... heheeheee

Nah, ternyata saat tidur tubuh kita memproduksi hormon vasopressin. Hormon ini berfungsi untuk menghambat pengeluaran urine, sehingga kita bisa tidur tanpa merasa terganggu harus ke kamar kecil.



Senin, 27 April 2015

Hai sobat...!!!
Kali ini saya akan membahas tentang tidur. Tidur adalah aktivitas yang selalu dilakukan setiap malam hari maupun pada siang hari. Nah, ada yang tau tak tidur itu apa?


Tidur merupakan istirahat melalui relaksasi secara tidak sadar. Tidur sangat diperlukan untuk tubuh kita, yaitu untuk istirahat dimana dengan istirahat akan membuat tubuh kita menjadi lebih rileks dan fresh, pikiran menjadi jernih, dan meningkatkan fungsi otak. Selain itu juga untuk pertumbuhan dan penyembuhan karena selama tidur akan terjadi pelepasan hormon-hormon pertumbuhan, memperbarui jaringan dan produksi sel darah merah dan tulang yang baru.

Bayi membutuhkan tidur selama 18-20 jam sehari, sedangkan anak-anak selama 12-13 jam. Durasi tidur akan berkurang dengan bertambahnya umur. Orang dewasa membutuhkan tidur selama 8-9 jam sehari. Sementara durasi tidur lansia tidak begitu banyak. Jika dilihat berdasarkan durasi tidurnya, bayi membutuhkan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa karena ini adalah periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat untuk bayi. Namun lain halnya dengan kondisi tubuh sedang sakit, tubuh kita akan membutuhkan istirahat lebih banyak dibandingkan dengan hari biasanya karena dengan istirahat akan membantu dalam proses penyembuhan.

FASE TIDUR
Secara umum, proses tidur ada dua fase, yaitu fase gerakan mata cepat atau Rapid Eye Movement (REM) dan non-REM. Proses tidur diawali dengan fase non-REM kemudian dilanjuti dengan fase REM.

Fase non-REM
Pada fase ini terjadi peningkatan pelepasan hormon pertumbuhan, sehingga tubuh mendapat kesempatan untuk tumbuh, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, membangun otot dan jaringan pendukung serta menguatkan tulang. Hal tersebut sangat berpengaruh pada restorasi fisik. Pada fase non-REM ada beberapa tahap, diantaranya sebagai berikut.

Tahap 1 
Tahap ini adalah tahap tidur ringan, dimana pada tahap ini antara tersadar dan mulai tidur. Pada tahap ini akan mudah terbangun dan jika dibangunkan merasa seperti belum tidur (setengah tidur). Pada tahap ini, tubuh mulai bekerja untuk membuat otot-otot menjadi tenang dan rileks serta mata akan bergerak secara perlahan yang sering disebut dengan slow eye movement.
 
Tahap 2
Philip Gehrman (asisten professor University of Pennsylvania) menamai tahap kedua dengan tahap tidur pertengahan (tidur lebih dalam), dimana tidak mudah terbangun, tetapi juga belum benar-benar terlelap tidur. Tubuh menghabiskan hampir setengah malam pada tahap ini. Berdasarkan National Sleep Foundation, tahap ini akan terjadi penurunan suhu tubuh, detak jantung, dan tekanan darah. Tubuh akan menyesuaikan diri dan gelombang otak mulai melambat. Saat itulah, jantung dan sistem pembuluh darah akan memperbaiki diri dan beristirahat. 

Tahap 3
Tahap tidur semakin lelap (tidur paling dalam), dimana gelombang otak sangat lambat dan menurun, napas melambat dan tekanan darah menurun. Kemudian darah mengalir ke otot atau jaringan yang membutuhkan perbaikan. Tahap ini sangat penting sekali untuk kesehatan tubuh dan pemulihan kesehatan karena saat ini tubuh sedang memperbaiki dirinya sendiri. Jika seseorang memiliki penyakit tidur, seperti berjalan sambil tidur, mengigau dan lainnya, kelainan tersebut akan muncul pada tahap ini. Pada tahap ini, seseorang paling sulit untuk dibangunkan karena pada tahap ini seseorang tidur sangat lelap.
 
Fase REM
Fase REM merupakan fase yang unik karena keadaan otak saat tidur fase REM hampir sama dengan keadaan otak saat terbangun. Pada fase ini, mata bergerak dengan cepat sama seperti saat kita terbangun. Begitu juga dengan napas, detak jantung dan lainnya. Selain itu pada fase ini, otot tubuh lumpuh dan kita biasanya tak bergerak. Fase ini terjadi 4-5 sesi REM dan 20% dari periode tidur kita. Pada fase ini akan terjadi peningkatan aliran darah ke otak, sehingga terjadi fungsi otak menjadi lebih baik, sel-sel otak tumbuh lebih cepat. Hal ini akan memberi pengaruh pada restorasi fungsi emosi dan kognisi.

Nah, ternyata banyak sekali manfaat yang diperoleh saat kita tidur. Jadi jangan abaikan tidur ya sobat karena tidur sangat penting untuk kesehatan tubuh kita.

Dikutip dari Pustaka Anak Cerdas Volume 2 dan website merdeka.com
“Sepenggal perbincangan saya dengan kawanan semut”
Hai, kawanan semut!!!
Kenapa kau senang sekali berkunjung ke rumahku?
Pasti karna banyak sekali yang manis manis ya.. hihihiiiiii..
Ya, salah satunya adalah akyuuuu.. hahaaaaa.. #haduh..mulai..deh..mengagumi..diri..sendiri

Well, kita fokus lagi ke pokok pembicaraan kita tentang fakta unik semut. Siapa yang tidak kenal dengan semut, yang pastinya sudah kenal dan pasti di rumah kawan-kawan sekalian pernah dikunjungi oleh semut. Entah dia sedang mencari makanan ataupun sedang pindah rumah.. Seperti manusia saja ya.. hihiiiihiii..
#kawanan..semut..berkata..kita..juga..kan..makhluk..hidup..seperti..kalian..

Kadang kala kita merasa jengkel dengan kedatangan para kawanan semut yang membuat kondisi rumah menjadi kotor. Tapi kadang kala juga tak menghiraukan kedatangan mereka. Namun, apakah kalian pernah memperhatikan kawanan semut saat berpapasan? Saat itu saya pernah memperhatikannya.. Saat saya mempehatikan mereka. Lho kok mereka saat berpapasan berhenti ya? Apa yang sedang mereka lakukan? Saat itu, saya suka sekali berimajinasi kalau kawanan semut tersebut sedang bergosip, sedang bersalaman, ataupun sedang bertengkar.. hihiiii.. #terlalu

Nah daripada penasaran, kita cari tahu yuk apa yang sedang dilakukan oleh para kawanan semut tersebut. Yuk kita simak ceritanya..

Semut yang terlihat mengadu saat bertemu itu sebenarnya sedang berkomunikasi. Seorang peneliti Universitas New York (T.C. Schneirla) pernah mengadakan percobaan dengan semut. Beliau mengambil seekor semut lalu menaruhnya dalam tempat yang berisi makanan. Semut lain ditaruh dalam tempat yang berisi semut-semut musuh. Kemudian kelakuan semut tersebut diamati, terutama ketika berpapasan dengan teman-temannya di jalan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa zat kimia yang dikeluarkan dari makanan ataupun dari musuh semut menempel pada semut itu. Ketika bertemu dengan semut temannya, semut ini akan saling menyapa dengan saling bersentuhan. Dengan saling menyapa inilah zat kimia dari semut akan memberi tahu temannya melalui antena di kepala semut apakah di lingkungan sekitarnya ada makanan atau ada musuh.

Selasa, 14 April 2015


Hoooaaaaammm...
Tandanya mulai mengantuk nih. Tapi sangat disayangkan, mata ini masih belum bisa terpejam… hihihiiii… *hati-hati ketawanya saingan sama kunti.

By the way, kali ini saya ingin membahas masalah yang berkaitan saat tidur, yaitu tentang fenomena “KETINDIHAN” atau sering disebut juga “EREP-EREP”. Ya mungkin sobat-sobat pernah mendengarnya atau mungkin ada yang pernah mengalaminya. Hayo… hayo… angkat jempol kaki yang sudah pernah mengalaminya… hihiihiiiii

Well… ada pepatah nih “Tak kenal maka tak sayang” Nah, sebelum membahas lebih dalam tentang KETINDIHAN sebaiknya kita kenali dulu yuk KETINDIHAN itu apa.. Lanjutkaaaan!!!

Sekilas tentang fenomena KETINDIHAN atau Sleep Paralysis

Ketindihan terjadi dalam keadaan setengah sadar. Fenomena ketindihan akan membuat seseorang tidak bisa menggerakkan tubuh termasuk tangan dan kaki dan ketika berusaha berbicara atau berteriak tidak ada suara yang keluar dari mulut. Bagi masyarakat kita, fenomena ini sering dikaitkan dengan dunia mistis, dimana makhluk halus menindih tubuh kita sehingga tidak bisa bergerak.

Namun lain halnya dalam dunia medis, fenomena ketindihan dikenal dengan istilah sleep paralysis (kelumpuhan saat tidur), yaitu suatu keadaan karena tidak sinkronnya otak dan tubuh sehingga tidak bisa menggerakkan tubuh dan anggota tubuh saat sedang tidur. Nah, saat tidur ternyata ada tahapan prosesnya juga lho, diantaranya tahap tidur ringan, tidur lebih dalam, tidur paling dalam, dan terakhir tahap REM (Rapid Eye Movement) dimana bola mata kita bergerak dengan cepat.

Mengapa fenomena KETINDIHAN bisa terjadi?

Saat kita terlalu lelah atau kurang tidur, otak akan sangat cepat memasuki tahap REM. tahap ini biasanya kita bermimpi. Akan tetapi, tubuh kita masih berada dalam tahap tidur ringan atau tidur lebih dalam. Nah, saat kita terbangun dari tahap REM, otak masih berada dalam tahap yang berbeda dengan tubuh. Hasilnya adalah otak akan menjadi bingung karena tidak bisa mengendalikan tubuh yang juga sedang sibuk berada di tahap tidur yang lain.

FENOMENA “KETINDIHAN” YANG DISERTAI MELIHAT “PENAMPAKAN” 

Wah… ternyata juga ada lho yang mengalami fenomena ketindihan disertai melihat penampakan *sereeeem jg ya.. Tapi, sebenarnya fenomena ini hanyalah halusinasi dari otak kita sendiri. Lho kok bisa ya ??? Penasaran kan kenapa bisa begitu ??? Jadi gini nih ceritanya… Secara mdis , ketika otak terbangun dari tahap REM, otak kita masih berhalusinasi akibat mimpi yang baru saja dialami. Halusinasi itu bisa berupa melihat bayangan, melihat sesosok makhluk atau hal-hal lainnya. Nah, jadi deh saat terbangun seakan-akan kita melihat penampakan.

Bagaimana cara mengatasi masalah KETINDIHAN?

Masalah ketindihan ini ternyata bisa diatasi lho sobat. Caranya adalah dengan memperbaiki pola tidur. Jaka bisa hindari tidur pada saat badan sudah terlalu lelah dan berilah waktu istirahat otak dan tubuh minimal 6 jam dalam semalam. Namun, jika setelah menjaga pola tidur tapi masih mengalami ketindihan juga, kita perlu waspada dan segera berkonsultasi ke dokter. Dikhawatirkan seringnya ketindihan yang dialami adalah jenis sleep paralysis yang merupakan gejala awal narcolepsy (penyakit tidur mendadak tanpa didahului rasa kantuk), tanda-tanda kecemasan, stres maupun depresi.

Disandur  dari Kisah 1001 Fakta Sains

Minggu, 12 April 2015

Entah kenapa saya terlintas untuk menulis artikel ini. Ya, mungkin sedang stres… hohohooo. Akhirnya saya memutuskan untuk membaca sebuah koran yang secara tidak sengaja membahas tentang hal ini. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa membaca artikel ini dan membantu permasalahan saya.

“STRES”… Siapa yang tidak kenal dengan kata tersebut. Semua orang pasti kenal dan pernah mengalami stres. Nah, sebelum membahas pengaruh tertawa terhadap stres, kita kenali dulu yuk hormon yang mempengaruhi stres. Oke… lanjut !!!


Dalam segi sains, ada tiga hormon yang memiliki konsentrasi tinggi saat seseorang mengalami stres, yaitu hormon kortisol, hormon adrenalin, dan hormon norepinephrine.

Hormon Kortisol

Hormon ini dikeluarkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini dapat mendorong seseorang bereaksi dengan cepat pada saat nyawa terancam. Contohnya adalah mencari pegangan segera ketika merosot dari lokasi panjat tebing. Namun, jika hormon ini dikeluarkan secara berlebihan dan terus-menerus (stres berkepanjangan), akan mengalami sistem kekebalan tubuh menurun, munculnya jerawat, berkurangnya mineral dalam tubuh (magnesium, kalsium, dan potasium), dan kadar gula darah meningkat.

Hormon Adrenalin

Hormon ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan detak jantung, memaksimalkan energi, dan meningkatkan fokus/konsentrasi. Namun, jika hormon ini berlebihan akan menimbulkan peningkatan gula darah, terbentuknya plak pada pembuluh darah, dan bertambahnya produksi kolestrol dalam tubuh.

Hormon Norepinephrine

Hormon ini yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dapat membuat seseorang terjaga dan waspada. Seperti hormon adrenalin, hormon norepinephrine membantu seseorang berkonsentrasi pada suatu masalah. Cara kerja hormon ini adalah membantu mengalihkan aliran darah pada bagian tubuh yang aktif saat stres atau mengalami kondisi bahaya. Tetapi, hati-hati jika dalam jumlah tinggi, hormon ini dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan memperburuk gejala suatu penyakit.

Ketiga hormon ini membantu seseorang bereaksi lebih cepat saat menghadapi tekanan/bahaya. Saat stres, tubuh akan mengalami gejala seperti detak jantung lebih cepat, napas pedek dan cepat, berkeringat dingin, serta otot-otot tegang. Jika terjadi berkepanjangan, hormon-hormon tersebut semakin tinggi dan bersifat destruktif pada tubuh.

Manfaat Tertawa

Nah, sekarang sudah tau kan hormon yang mempengaruhi stres. Jadi, kita juga harus tau gimana cara mengatasinya. Salah satu cara mengatasi stres, yaitu dengan cara “TERTAWA”. Ya, tertawa adalah cara yang paling simple dan efektif untuk mengatasi stres, tapi kadang kita tidak menyadarinya. Benar tidak kawan-kawan ??? hihihiiii

Banyak manfaat yang diperoleh dari aktivitas tertawa, diantaranya menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh, tubuh akan melepaskan hormon kortisol, dan merangsang otak untuk menyekresi hormon endorfin dan melatonin. Hormon endorfin dan melatonin memunculkan reaksi yang membuat seseorang merasa lebih tenang. Hormon endorfin ini berfungsi membuat tubuh merasa nyaman, membuat perasaan lebih bahagia, dan membantu meredakan rasa nyeri pada tubuh yang luka. Menurut berbagai riset, tertawa bisa membantu menurunkan kadar hormon stres 30-50%.

Tertawa terbahak-bahak bisa membuat tubuh lebih sehat. Ini karena saat tertawa terbahak-bahak terjadi pergerakan pada otot perut, bahu, dan dada, serta proses pembakaran kalori. Aktivitas ini sama halnya dengan lari ringan.

Ada banyak cara untuk tertawa, misalnya berkumpul bersama teman-teman sambil bersenda gurau, membaca cerita-cerita lucu, menonton film kocak, dan lainnya. Banyak manfaat yang diperoleh dengan tertawa. Mulailah dari diri sendiri, buatlah diri anda bahagia, sehingga kebahagiaan itu akan dirasakan juga oleh orang di sekitar kita dan juga akan membuat kita terhindar dari stres. 
“Tertawa bisa membuat bahagia karena merangsang sekresi hormon endorfin. Hormon endorfin membuat perasaan menjadi senang dan nyaman.”
Disandur dari KOMPAS tanggal 17 Maret 2015

Quote of The Day

Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma-which is living with the result of other people’s thinking. Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition.” -Steve Jobs-

Popular Posts

Categories

Rainbow of Life. Diberdayakan oleh Blogger.