Hai sobat...!!!
Kali ini saya akan membahas tentang tidur. Tidur adalah aktivitas yang selalu dilakukan setiap malam hari maupun pada siang hari. Nah, ada yang tau tak tidur itu apa?
Tidur merupakan istirahat melalui relaksasi secara tidak sadar. Tidur sangat diperlukan untuk tubuh kita, yaitu untuk istirahat dimana dengan istirahat akan membuat tubuh kita menjadi lebih rileks dan fresh, pikiran menjadi jernih, dan meningkatkan fungsi otak. Selain itu juga untuk pertumbuhan dan penyembuhan karena selama tidur akan terjadi pelepasan hormon-hormon pertumbuhan, memperbarui jaringan dan produksi sel darah merah dan tulang yang baru.
Kali ini saya akan membahas tentang tidur. Tidur adalah aktivitas yang selalu dilakukan setiap malam hari maupun pada siang hari. Nah, ada yang tau tak tidur itu apa?

Tidur merupakan istirahat melalui relaksasi secara tidak sadar. Tidur sangat diperlukan untuk tubuh kita, yaitu untuk istirahat dimana dengan istirahat akan membuat tubuh kita menjadi lebih rileks dan fresh, pikiran menjadi jernih, dan meningkatkan fungsi otak. Selain itu juga untuk pertumbuhan dan penyembuhan karena selama tidur akan terjadi pelepasan hormon-hormon pertumbuhan, memperbarui jaringan dan produksi sel darah merah dan tulang yang baru.
Bayi membutuhkan tidur selama 18-20 jam sehari, sedangkan anak-anak selama 12-13 jam. Durasi tidur akan berkurang dengan bertambahnya umur. Orang dewasa membutuhkan tidur selama 8-9 jam sehari. Sementara durasi tidur lansia tidak begitu banyak. Jika dilihat berdasarkan durasi tidurnya, bayi membutuhkan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa karena ini adalah periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat untuk bayi. Namun lain halnya dengan kondisi tubuh sedang sakit, tubuh kita akan membutuhkan istirahat lebih banyak dibandingkan dengan hari biasanya karena dengan istirahat akan membantu dalam proses penyembuhan.
FASE TIDUR
Secara umum, proses tidur ada dua fase, yaitu fase gerakan mata cepat atau Rapid Eye Movement (REM) dan non-REM. Proses tidur diawali dengan fase non-REM kemudian dilanjuti dengan fase REM.
Fase non-REM
Pada fase ini terjadi peningkatan pelepasan hormon pertumbuhan, sehingga tubuh mendapat kesempatan untuk tumbuh, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, membangun otot dan jaringan pendukung serta menguatkan tulang. Hal tersebut sangat berpengaruh pada restorasi fisik. Pada fase non-REM ada beberapa tahap, diantaranya sebagai berikut.
Tahap 1
Tahap ini adalah tahap tidur ringan, dimana pada tahap ini antara tersadar dan mulai tidur. Pada tahap ini akan mudah terbangun dan jika dibangunkan merasa seperti belum tidur (setengah tidur). Pada tahap ini, tubuh mulai bekerja untuk membuat otot-otot menjadi tenang dan rileks serta mata akan bergerak secara perlahan yang sering disebut dengan slow eye movement.
Tahap 2
Philip Gehrman (asisten professor University of Pennsylvania) menamai tahap kedua dengan tahap tidur pertengahan (tidur lebih dalam), dimana tidak mudah terbangun, tetapi juga belum benar-benar terlelap tidur. Tubuh menghabiskan hampir setengah malam pada tahap ini. Berdasarkan National Sleep Foundation, tahap ini akan terjadi penurunan suhu tubuh, detak jantung, dan tekanan darah. Tubuh akan menyesuaikan diri dan gelombang otak mulai melambat. Saat itulah, jantung dan sistem pembuluh darah akan memperbaiki diri dan beristirahat.
Tahap 3
Tahap tidur semakin lelap (tidur paling dalam), dimana gelombang otak sangat lambat dan menurun, napas melambat dan tekanan darah menurun. Kemudian darah mengalir ke otot atau jaringan yang membutuhkan perbaikan. Tahap ini sangat penting sekali untuk kesehatan tubuh dan pemulihan kesehatan karena saat ini tubuh sedang memperbaiki dirinya sendiri. Jika seseorang memiliki penyakit tidur, seperti berjalan sambil tidur, mengigau dan lainnya, kelainan tersebut akan muncul pada tahap ini. Pada tahap ini, seseorang paling sulit untuk dibangunkan karena pada tahap ini seseorang tidur sangat lelap.
Fase REM
Fase REM merupakan fase yang unik karena keadaan otak saat tidur fase REM hampir sama dengan keadaan otak saat terbangun. Pada fase ini, mata bergerak dengan cepat sama seperti saat kita terbangun. Begitu juga dengan napas, detak jantung dan lainnya. Selain itu pada fase ini, otot tubuh lumpuh dan kita biasanya tak bergerak. Fase ini terjadi 4-5 sesi REM dan 20% dari periode tidur kita. Pada fase ini akan terjadi peningkatan aliran darah ke otak, sehingga terjadi fungsi otak menjadi lebih baik, sel-sel otak tumbuh lebih cepat. Hal ini akan memberi pengaruh pada restorasi fungsi emosi dan kognisi.
Nah, ternyata banyak sekali manfaat yang diperoleh saat kita tidur. Jadi jangan abaikan tidur ya sobat karena tidur sangat penting untuk kesehatan tubuh kita.
Dikutip dari Pustaka Anak Cerdas Volume 2 dan website merdeka.com
Secara umum, proses tidur ada dua fase, yaitu fase gerakan mata cepat atau Rapid Eye Movement (REM) dan non-REM. Proses tidur diawali dengan fase non-REM kemudian dilanjuti dengan fase REM.
Fase non-REM
Pada fase ini terjadi peningkatan pelepasan hormon pertumbuhan, sehingga tubuh mendapat kesempatan untuk tumbuh, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, membangun otot dan jaringan pendukung serta menguatkan tulang. Hal tersebut sangat berpengaruh pada restorasi fisik. Pada fase non-REM ada beberapa tahap, diantaranya sebagai berikut.
Tahap 1
Tahap ini adalah tahap tidur ringan, dimana pada tahap ini antara tersadar dan mulai tidur. Pada tahap ini akan mudah terbangun dan jika dibangunkan merasa seperti belum tidur (setengah tidur). Pada tahap ini, tubuh mulai bekerja untuk membuat otot-otot menjadi tenang dan rileks serta mata akan bergerak secara perlahan yang sering disebut dengan slow eye movement.
Philip Gehrman (asisten professor University of Pennsylvania) menamai tahap kedua dengan tahap tidur pertengahan (tidur lebih dalam), dimana tidak mudah terbangun, tetapi juga belum benar-benar terlelap tidur. Tubuh menghabiskan hampir setengah malam pada tahap ini. Berdasarkan National Sleep Foundation, tahap ini akan terjadi penurunan suhu tubuh, detak jantung, dan tekanan darah. Tubuh akan menyesuaikan diri dan gelombang otak mulai melambat. Saat itulah, jantung dan sistem pembuluh darah akan memperbaiki diri dan beristirahat.
Tahap 3
Tahap tidur semakin lelap (tidur paling dalam), dimana gelombang otak sangat lambat dan menurun, napas melambat dan tekanan darah menurun. Kemudian darah mengalir ke otot atau jaringan yang membutuhkan perbaikan. Tahap ini sangat penting sekali untuk kesehatan tubuh dan pemulihan kesehatan karena saat ini tubuh sedang memperbaiki dirinya sendiri. Jika seseorang memiliki penyakit tidur, seperti berjalan sambil tidur, mengigau dan lainnya, kelainan tersebut akan muncul pada tahap ini. Pada tahap ini, seseorang paling sulit untuk dibangunkan karena pada tahap ini seseorang tidur sangat lelap.
Fase REM
Fase REM merupakan fase yang unik karena keadaan otak saat tidur fase REM hampir sama dengan keadaan otak saat terbangun. Pada fase ini, mata bergerak dengan cepat sama seperti saat kita terbangun. Begitu juga dengan napas, detak jantung dan lainnya. Selain itu pada fase ini, otot tubuh lumpuh dan kita biasanya tak bergerak. Fase ini terjadi 4-5 sesi REM dan 20% dari periode tidur kita. Pada fase ini akan terjadi peningkatan aliran darah ke otak, sehingga terjadi fungsi otak menjadi lebih baik, sel-sel otak tumbuh lebih cepat. Hal ini akan memberi pengaruh pada restorasi fungsi emosi dan kognisi.
Nah, ternyata banyak sekali manfaat yang diperoleh saat kita tidur. Jadi jangan abaikan tidur ya sobat karena tidur sangat penting untuk kesehatan tubuh kita.
Dikutip dari Pustaka Anak Cerdas Volume 2 dan website merdeka.com